Produksi Batu Bara RI Sudah Separuh Target, Tembus 346 Juta Ton

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat per hari ini, Rabu (19/6/2024) produksi batu bara dalam negeri sudah mencapai 346,79 juta ton.

 

Ini artinya, belum sampai semester I 2024 ini berakhir, produksi batu bara RI sudah mencapai hampir separuh dari target tahun ini, tepatnya sekitar 48,84% dari target produksi setahun yang ditetapkan sebesar 710 juta ton.

 

Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM dari realisasi produksi batu bara tersebut, penyerapan untuk domestik tercatat mencapai 155,42 juta ton. Sementara, realisasi untuk ekspor sebesar 175,27 juta ton.

 

Data ini tentunya akan terus meningkat dan diperbarui.

 

“Realisasi produksi batu bara: 346,79 juta ton,” berdasarkan data MODI Kementerian ESDM, dikutip Rabu (19/6/2024).

 

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan produksi batu bara pada 2024 ini sebesar 710 juta ton.

 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sempat mengungkapkan bahwa produksi batu bara Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

 

Untuk 2023, tercatat produksi batu bara sebesar 775 juta ton, jauh melampaui dari target yang dibidik sebesar 695 juta ton.

 

“Jadi produksi kita, untuk realisasi tahun 2023 mencapai 775 juta ton dan untuk kebutuhan dalam negeri (DMO) kita bisa memenuhi kebutuhan 213 juta ton dan kemudian juga ekspornya 518 juta ton,” paparnya saat konferensi pers capaian Kementerian ESDM Tahun 2023 beberapa waktu lalu.

 

Arifin menyebut, terjadi peningkatan pemanfaatan batu bara domestik dari target tahun 2023 sebesar 177 juta ton. Hal tersebut disebabkan adanya permintaan batu bara lebih banyak, karena adanya tambahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru dari proyek-proyek 35 GW yang sedang diselesaikan.

 

“Penyebab kedua adalah karena pasokan energi alternatif lainnya agak terganggu pasokannya,” tutur Arifin.

 

Sebagaimana diketahui, produksi batu bara Indonesia terus meningkat sejak tahun 2020, di mana pada tahun tersebut produksinya sebesar 564 juta ton dengan DMO sebesar 132 juta ton dan ekspor 405 juta ton. Untuk tahun 2021, produksi batu bara mencapai 614 juta ton, dengan DMO sebesar 133 juta ton dan ekspor 435 juta ton.

 

Pada tahun 2022, produksi batu bara Indonesia kembali meningkat di angka 687 juta ton, dengan pasokan DMO sebesar 216 juta ton dan untuk ekspor mencapai 465 juta ton.

 

Bahkan, dalam 10 tahun terakhir ini, produksi batu bara RI meningkat signifikan. Berdasarkan data dari Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, pada 2023 Indonesia tercatat memproduksi batu bara sebesar 775,18 juta ton, melonjak 63% dari 2013 lalu yang sebesar 474,37 juta ton.

 

Begitu juga dengan jumlah ekspor terus meningkat dalam satu dekade ini. Ekspor batu bara Indonesia pada 2023 tercatat mencapai 518,04 juta ton, meningkat 45% dibandingkan ekspor pada 2013 lalu yang sebesar 356,36 juta ton.

 

Setidaknya terdapat 10 negara yang mempunyai ketergantungan cukup tinggi terhadap komoditas batu bara asal Indonesia.

Berikut data ekspor batu bara RI pada 2023:

 

1. China: 218,207 juta ton.

2. India: 107,976 juta ton.

3. Jepang: 25,603 juta ton.

4. Korea Selatan: 25,955 juta ton.

5. Taiwan: 14,968 juta ton.

6. Hong Kong: 4,931 juta ton.

7. Malaysia: 28,109 juta ton.

8. Filipina: 36,083 juta ton.

9. Thailand: 11,736 juta ton.

10. Spanyol: 0 juta ton

11. Lainnya: 44,476 juta ton.